Sudah sekian lama pohon ini layu,
daunnya kering, hijaunya kuning.
Kuning kemudian menghitam,
dibakar kesengsaraan jua derita.
Ia dipalit oleh warna yang empat,
biru,kuning putih dan merah.
Tapi kini warnanya satu,
gelisah.
Pohon ini asalnya berseri,
bunganya merah garang,
kembangnya segar girang,
Ia bagaikan semenanjung emas yang berkilau.
Tetapi bunga-bunga telah gugur,
bukan gugur seperti luruh biasa.
Kelopaknya dicarik satu persatu,
dahannya dibakar betah,
akarnya diracun limpah.
Tetapi pohon ini tidak pernah ditebang,
terus menanti baja,
terus menanti siraman.
Pohon ini yang pasti menanti tangan-tangan.
Siddiq.Osman
13 Mei 2010
No comments:
Post a Comment